Langsung ke konten utama

Pameran Lukisan di Galeri Nasional Indonesia

Salam budaya,
Studio Lukis Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan menyelenggarakan Pameran Lukisan bertajuk :

"Renjana" semangat yang hidup

pada tanggal 28 Agustus sampai 7 September 2008 di Galeri Nasional Indonesia Hall B, Jl.Medan Merdeka Timur no.14, Jakarta Pusat dengan korator Heru Hikayat.

Pembukaan pameran pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2008, pukul 19.00 WIB. Pameran dibuka oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, DR. Meutia Hatta Swasono.

Pameran diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT RI ke 63. Salah satu kegiatan pada acara ini yaitu diskusi karya bersama Heru Hikayat pada tanggal 29 Agustus 2008 pada pukul 09.00-11.00 WIB bertempat di Hall B, Galeri Nasional Indonesia.

Pameran ini diikuti oleh 16 pelukis yang mengetengahkan karya-karya tentang kehidupan. Para pelukis antara lain: Abun Adira, Aida Adisoebagjo, Dida Rusdiana, Ho Se Chen, Ie Lie Yoeng, Lukas Sugihrehardja, Masagoeng, Nakis Barli, Rendra Santana, Ratman DS, Rizal Pranadjaya, Setiyono Wibowo, Theresia Harjanto, Yoris Tenza dan Yusuf Radi.






by Regina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rincian Program Kunjungan ke Bale Seni Barli

Wisata Seni Bale Seni Barli  klik untuk  info via WA Bale Seni Barli Angklung Interaktif Foto Kegiatan di Bale Seni Barli Program Kunjungan Terpadu   (Puspa Iptek Sundial dan Bale Seni Barli) Durasi Kunjungan setiap lokasi Lokasi Kegiatan Durasi Bale Seni Barli Angklung Interaktif ± 30 menit Batik Ikat Celup ± 60 menit Kaos Ikat celup ± 90 menit Lukis Payung ± 90 menit Lukis Kaca ± 60 menit Lukis Gerabah ± 60 menit Lukis Kaos ± 90 menit Lukis Celengan ± 60 menit Lukis Wooden Toys ± 60 menit Lukis Tambur ± 60 menit Lukis Sepatu ± 90 menit Lukis Kanvas ± 90 menit Lukis Tas ± 90 menit Berkreasi dengan Tanah Lia

Sejarah Barli

Sejarah singkat tentang Barli KINI, di Bandung ada banyak bangunan-bangunan peninggalan zaman Belanda yang dilindungi Undang-Undang Cagar Budaya, agar tidak dirusak oleh masyarakat. Tapi, jika masyarakat ingin mengetahui apa dan bagaimana aktivitas orang-orang Belanda di Kota Bandung ketika itu, di museum mana kita bisa mendapatkan data-data tentang itu semua? DALAM bidang seni rupa misalnya, ada banyak kalangan kritikus seni rupa yang mengatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan seni rupa modern di Indonesia dimulai dari Bandung. Tapi soalnya kemudian, adakah di Bandung sebuah museum seni rupa yang bisa menjelaskan semua itu dengan tuntas? Pertanyaan semacam itu sangat mudah dijawab bahwa di Bandung ada Selasar Sunaryo Art Space, yang memamerkan karya-karya seni rupa kontemporer dari pelukis Sunaryo dan Museum Barli yang memamerkan karya-karya lukisan dari pelukis Barli Sasmitawinata, itu semua dibangun secara swadaya alias dari kocek para senimannya. Demikian juga dengan adanya

PAMERAN KARYA MENJELANG ANUGERAH BARLI

PAMERAN KARYA DRAWING “MENJELANG ANUGERAH BARLI” Galeri Soemardja ITB – Bandung 10 – 25 Agustus 2018 Oleh : Rizki A Zaelani (Kurator dan Pimpinan Galeri Soemardja) Barli Sasmitawinata sebagai pelukis, seniman, pendidik, dan pemerhati budaya dikenal sebagai sosok perintis dan pejuang kebudayaan yang dihormati, khususnya oleh aneka lapisan masyarakat kesenian dan warga umumnya di kota Bandung dan kota-kota besar lainnya di Jawa Barat. Perjuangan dan perintisan Barli Sasmitawinata dikukuhkan oleh pengalaman pendidikan dirinya yang matang serta `mendalam. Di kota Paris (Perancis) dan Amsterdam (Belanda), beliau mengecap pendidikan formal seni rupa di pusat-pusat pendidikan yang penting dan berwibawa ( Academie de la Grande Chaumiere , Paris serta Rijkakademie van beeldende kunsten , Amsterdam) yang menjadi salah satu pusat pendidikan yang melahirkan para seniman dunia pada masanya. Di tanah kelahirannya, Barli Sasmitawinta meneruskan serta mengembangkan pengetahuan mau