Langsung ke konten utama

Pameran "Nautika Rasa"

‘Nautika Rasa’ adalah tema pameran yang akan menampilkan karya-karya seni rupa, berupa: lukisan, gambar, dan patung yang menunjukkan gagasan tentang tema dan citra bahari Indonesia. Para peserta pameran menyiapkan karya-karya mereka secara khusus berdasarkan pengalaman, cara penilaian, atau harapan mereka tentang semesta bahari Indonesia, kini dan nanti. Ekspresi seni rupa pada dasarnya adalah pengalaman khusus para seniman dalam lautan perasaan dan samudra imajinasi mereka masing-masing. Setiap karya yang berhasil diciptakan oleh seorang seniman, sebenarnya, hanya lah tanda-tanda sementara, ibarat sebuah perahu yang menepi sejenak, untuk kemudian berlabuh kembali menuju lautan dan samudra pengharapan, visi, dan cita-cita artistik mereka.Tema ‘Nautika Rasa’ adalah ikatan yang menyatukan kekayaan pengalaman memandang dan mengenal semesta bahari Indonesia yang beraneka ragam, dalam pandangan-batin dan arus perasaan para seniman yang terus bergerak.

Pameran ini akan diselenggarakan pada 13 – 25 September 2016 di Galeri Nasional Indonesia dan akan dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ibu Susi Pudjiastuti. Peserta yang ikut dalam pameran adalah Para peserta pameran adalah seniman alumni juga para pengajar di Bale Seni Barli (Bandung), para anggota terpilih dari kelompok kerja Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI), serta beberapa orang seniman terpilih yang akan diundang secara khusus untuk berpartisipasi.

Event : Pameran Seni Rupa
Tema : Nautika Rasa
Tanggal : 13-25 September 2016, Pembukaan 13 September pkl. 11.00
Tempat : Galeri Nasional Indonesia - Jl. Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rincian Program Kunjungan ke Bale Seni Barli

Wisata Seni Bale Seni Barli  klik untuk  info via WA Bale Seni Barli Angklung Interaktif Foto Kegiatan di Bale Seni Barli Program Kunjungan Terpadu   (Puspa Iptek Sundial dan Bale Seni Barli) Durasi Kunjungan setiap lokasi Lokasi Kegiatan Durasi Bale Seni Barli Angklung Interaktif ± 30 menit Batik Ikat Celup ± 60 menit Kaos Ikat celup ± 90 menit Lukis Payung ± 90 menit Lukis Kaca ± 60 menit Lukis Gerabah ± 60 menit Lukis Kaos ± 90 menit Lukis Celengan ± 60 menit Lukis Wooden Toys ± 60 menit Lukis Tambur ± 60 menit Lukis Sepatu ± 90 menit Lukis Kanvas ± 90 menit Lukis Tas ± 90 menit Berkreasi dengan Tanah Lia

Sejarah Barli

Sejarah singkat tentang Barli KINI, di Bandung ada banyak bangunan-bangunan peninggalan zaman Belanda yang dilindungi Undang-Undang Cagar Budaya, agar tidak dirusak oleh masyarakat. Tapi, jika masyarakat ingin mengetahui apa dan bagaimana aktivitas orang-orang Belanda di Kota Bandung ketika itu, di museum mana kita bisa mendapatkan data-data tentang itu semua? DALAM bidang seni rupa misalnya, ada banyak kalangan kritikus seni rupa yang mengatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan seni rupa modern di Indonesia dimulai dari Bandung. Tapi soalnya kemudian, adakah di Bandung sebuah museum seni rupa yang bisa menjelaskan semua itu dengan tuntas? Pertanyaan semacam itu sangat mudah dijawab bahwa di Bandung ada Selasar Sunaryo Art Space, yang memamerkan karya-karya seni rupa kontemporer dari pelukis Sunaryo dan Museum Barli yang memamerkan karya-karya lukisan dari pelukis Barli Sasmitawinata, itu semua dibangun secara swadaya alias dari kocek para senimannya. Demikian juga dengan adanya

PAMERAN KARYA MENJELANG ANUGERAH BARLI

PAMERAN KARYA DRAWING “MENJELANG ANUGERAH BARLI” Galeri Soemardja ITB – Bandung 10 – 25 Agustus 2018 Oleh : Rizki A Zaelani (Kurator dan Pimpinan Galeri Soemardja) Barli Sasmitawinata sebagai pelukis, seniman, pendidik, dan pemerhati budaya dikenal sebagai sosok perintis dan pejuang kebudayaan yang dihormati, khususnya oleh aneka lapisan masyarakat kesenian dan warga umumnya di kota Bandung dan kota-kota besar lainnya di Jawa Barat. Perjuangan dan perintisan Barli Sasmitawinata dikukuhkan oleh pengalaman pendidikan dirinya yang matang serta `mendalam. Di kota Paris (Perancis) dan Amsterdam (Belanda), beliau mengecap pendidikan formal seni rupa di pusat-pusat pendidikan yang penting dan berwibawa ( Academie de la Grande Chaumiere , Paris serta Rijkakademie van beeldende kunsten , Amsterdam) yang menjadi salah satu pusat pendidikan yang melahirkan para seniman dunia pada masanya. Di tanah kelahirannya, Barli Sasmitawinta meneruskan serta mengembangkan pengetahuan mau