Langsung ke konten utama




Art and Culture Fusion 
International Jazz Day Commemoration and Art Exhibition

Minggu, 28 Mei 2023
Pukul 10.00 WIB 

Bale Pare 
Jalan Panyawangan Kav. 3 
Kota Baru Parahyangan - Padalarang 
Kab. Bandung Barat 40553


Jazz Day
Menampilkan pertunjukan musik jazz dari para musisi:
Arlo Hennings (USA)
Panjisakti (Indonesia)
Arni SHE (Indonesia)
Farah Di (Indonesia)
Arfan Gates (Indonesia)
Guruh (Indonesia)
Boyke Priyo Utomo (Indonesia)
Sonny Akbar (Indonesia)
Farah Di (Indonesia)
Nico Horisson (Indonesia)
Ringga Hardika (Indonesia)
Claresta Santos (Indonesia)
Virageawie Bamboo Music (Indonesia)


Art Exhibition 
Irisan dan Persinggungan 

Dengan kurator:
Rudi St Darma feat Anton Susanto

Menampilkan karya-karya seniman:
Agung Jack - Ahmad Ghazy Dananjaya - Dani Suhendar - Dona M Ramdhan - Hamdani - Ida Farida Sunarya - Jaja Ilalang - John Rudolf Sumule - M. Abdan - M. Noor - Muhammad Nasruullaah - Nida Azhari - Karyana Tri Utama - Anggawedhaswara - Samuel Sammy H. Syauta - Sandra Hamidah - Sobirin - Revina Friday - Wina Aprisyia - Zikry Rediansyah

• Seluruh rangkaian acara ini Gratis dan Terbuka untuk umum
• Pameran Seni Rupa Berlangsung hingga 10 Juni 2023 pukul 09.00 - 21.00 WIB



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rincian Program Kunjungan ke Bale Seni Barli

Wisata Seni Bale Seni Barli  klik untuk  info via WA Bale Seni Barli Angklung Interaktif Foto Kegiatan di Bale Seni Barli Program Kunjungan Terpadu   (Puspa Iptek Sundial dan Bale Seni Barli) Durasi Kunjungan setiap lokasi Lokasi Kegiatan Durasi Bale Seni Barli Angklung Interaktif ± 30 menit Batik Ikat Celup ± 60 menit Kaos Ikat celup ± 90 menit Lukis Payung ± 90 menit Lukis Kaca ± 60 menit Lukis Gerabah ± 60 menit Lukis Kaos ± 90 menit Lukis Celengan ± 60 menit Lukis Wooden Toys ± 60 menit Lukis Tambur ± 60 menit Lukis Sepatu ± 90 menit Lukis Kanvas ± 90 menit Lukis Tas ± 90 menit Berkreasi dengan Tanah Lia

Sejarah Barli

Sejarah singkat tentang Barli KINI, di Bandung ada banyak bangunan-bangunan peninggalan zaman Belanda yang dilindungi Undang-Undang Cagar Budaya, agar tidak dirusak oleh masyarakat. Tapi, jika masyarakat ingin mengetahui apa dan bagaimana aktivitas orang-orang Belanda di Kota Bandung ketika itu, di museum mana kita bisa mendapatkan data-data tentang itu semua? DALAM bidang seni rupa misalnya, ada banyak kalangan kritikus seni rupa yang mengatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan seni rupa modern di Indonesia dimulai dari Bandung. Tapi soalnya kemudian, adakah di Bandung sebuah museum seni rupa yang bisa menjelaskan semua itu dengan tuntas? Pertanyaan semacam itu sangat mudah dijawab bahwa di Bandung ada Selasar Sunaryo Art Space, yang memamerkan karya-karya seni rupa kontemporer dari pelukis Sunaryo dan Museum Barli yang memamerkan karya-karya lukisan dari pelukis Barli Sasmitawinata, itu semua dibangun secara swadaya alias dari kocek para senimannya. Demikian juga dengan adanya

PAMERAN KARYA MENJELANG ANUGERAH BARLI

PAMERAN KARYA DRAWING “MENJELANG ANUGERAH BARLI” Galeri Soemardja ITB – Bandung 10 – 25 Agustus 2018 Oleh : Rizki A Zaelani (Kurator dan Pimpinan Galeri Soemardja) Barli Sasmitawinata sebagai pelukis, seniman, pendidik, dan pemerhati budaya dikenal sebagai sosok perintis dan pejuang kebudayaan yang dihormati, khususnya oleh aneka lapisan masyarakat kesenian dan warga umumnya di kota Bandung dan kota-kota besar lainnya di Jawa Barat. Perjuangan dan perintisan Barli Sasmitawinata dikukuhkan oleh pengalaman pendidikan dirinya yang matang serta `mendalam. Di kota Paris (Perancis) dan Amsterdam (Belanda), beliau mengecap pendidikan formal seni rupa di pusat-pusat pendidikan yang penting dan berwibawa ( Academie de la Grande Chaumiere , Paris serta Rijkakademie van beeldende kunsten , Amsterdam) yang menjadi salah satu pusat pendidikan yang melahirkan para seniman dunia pada masanya. Di tanah kelahirannya, Barli Sasmitawinta meneruskan serta mengembangkan pengetahuan mau